Logout
Apakah anda yakin mau keluar?

Berapa Ukuran Optimal Portofolio Reksa Dana?

Reksa dana biasanya memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. Sementara investor terus berbondong-bondong ke sana, ukurannya bisa berubah menjadi ukuran raksasa. Pertanyaannya, apakah ada kemungkinan reksa dana itu tumbuh begitu besar sehingga bisa merugikan kinerjanya.

None

Investor berpengalaman umumnya mencoba untuk menentukan apakah dana tersebut terlalu besar atau terlalu kecil sebelum masuk. Ini akan memberikan pemahaman yang jelas tentang nilai dana riil serta apakah itu layak untuk diinvestasikan.

Pada artikel ini, kami akan mencoba mengidentifikasi ukuran reksa dana yang optimal tanpa menggunakan kalkulator reksa dana. Anda akan belajar cara menentukan kumpulan aset yang sesuai dengan tujuan dan preferensi investasi Anda.

Apa Itu Reksa Dana?

Ini adalah kumpulan aset yang dibeli oleh tim investor. Mereka bekerja sama saat membeli dan mengelola instrumen yang berbeda termasuk saham, obligasi, sekuritas, dll. Ide utama dari kemitraan semacam itu adalah untuk menciptakan portofolio yang beragam agar sesuai dengan semua orang di kolam.

Umumnya, reksa dana dikelola oleh manajer dana profesional sementara semua orang dapat menjadi investor terlepas dari latar belakang keuangan atau keterampilan trading.

Industry-best trading conditions
Deposit bonus
up to 200% Deposit bonus 
up to 200%
Spreads
from 0 pips Spreads 
from 0 pips
Awarded Copy
Trading platform Awarded Copy
Trading platform
Join instantly

Bagaimana Reksa Dana Tumbuh

Ketika kita berbicara tentang ukuran reksa dana, yang kita maksudkan adalah total volume aset yang terlibat. Sebaliknya, kita dapat mempertimbangkan jumlah total uang yang diinvestasikan dalam semua aset yang tersedia.

Sementara dana terbuka adalah yang paling populer di kalangan investor saat ini, mereka memiliki dua cara dasar untuk memastikan potensi pertumbuhan:

  1. Peluang pertama untuk tumbuh ditentukan oleh penguatan kinerja aset yang termasuk dalam portofolio (saham, surat berharga, obligasi, dll). Jika harga aset tumbuh, dana tersebut juga datang dengan nilai yang meningkat.
  2. Peluang tumbuh kedua didukung oleh arus kas masuk. Semakin banyak uang yang masuk ke dalam dana investor, semakin kuat dan semakin besar ukurannya. Dengan kata sederhana, portofolio bisa lemah dan memiliki pengembalian negatif. Namun, ukuran aset dapat terus bertambah sementara investor menuangkan uang ke reksa dana.

Kedua opsi hidup berdampingan. Satu mengarah ke yang lain. Reksa dana dengan portofolio yang sehat dan kuat akan menarik investor baru.

Ukuran Reksa Dana Besar Dapat Menghambat Kinerja

Semakin banyak investor yang masuk, semakin banyak uang tunai yang harus dikelola oleh fund manager. Ini menciptakan tekanan tambahan yang dapat menghambat kinerja reksa dana. Tantangan utama di sini adalah menempatkan semua uang di tempat kerja secepat mungkin. Pada saat yang sama, memilih aset untuk berinvestasi membutuhkan analisis dan penelitian.

Dengan kata sederhana, ada risiko memilih aset yang salah atau instrumen yang tidak sesuai. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk menemukan reksa dana dengan ukuran yang tepat untuk diinvestasikan. Anda hampir tidak akan menemukan formula siap pakai atau kalkulator reksa dana untuk menentukan ukuran yang optimal. Namun, kondisi tertentu akan memperjelas apakah dana yang mendasarinya bisa cocok.

Ketika Ukuran Reksa Dana Tidak Penting

Besarnya dana tidak akan menjadi masalah jika aset utama yang terlibat adalah obligasi dan dana indeks. Terlebih lagi, semakin besar dana semakin baik pada kesempatan khusus ini. Ukuran yang besar meminimalkan kemungkinan salah langkah investasi.

Ketika Ukuran Reksa Dana Penting

Pada beberapa kesempatan, reksa dana yang terlalu besar bisa jadi tidak cocok dengan gaya investasinya. Bayangkan dana pertumbuhan berkapitalisasi kecil dengan aset bersama meningkat dari $100 juta menjadi $1 miliar. Manajer dana tidak akan mampu mempertahankan arus kas masuk yang besar ini, yang berarti kinerja dana tidak lagi efektif.

Sebaliknya, dana berkapitalisasi kecil mengkhususkan diri dalam mengelola aset yang diperdagangkan tipis (terutama saham). Terlalu banyak uang akan berarti masalah dan tantangan ekstra bagi pengelola dana. Sekali lagi, ini menghasilkan pengelolaan uang dan aset yang tidak efektif.

Cara Mengelola Kesulitan Ukuran Reksa Dana

Ketika reksa dana tumbuh terlalu besar dan mulai mengorbankan kemampuan manajer untuk membuat keputusan investasi yang dipikirkan dengan matang, ada 3 opsi utama untuk memperbaiki situasi:

  • Gunakan strategi yang sama dan sesuaikan dengan jumlah dana yang lebih besar.
  • Ubah gaya dan strategi investasi.
  • Jaga agar reksa dana tetap tertutup bagi investor baru.

Bagaimana Menemukan Reksa Dana dengan Ukuran Yang Sesuai?

Untuk menemukan dana yang sesuai dengan harapan Anda, Anda dapat menggunakan aturan berikut. Mereka dapat membantu Anda menentukan apakah ukuran dana meningkatkan kinerja keseluruhan untuk keuntungan investor atau menghambatnya:

  • Mempertimbangkan ukuran dana sehubungan dengan pendekatan investasi. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, dana berkapitalisasi kecil tidak boleh terlalu besar, sementara dana berorientasi obligasi dan indeks tidak masalah jika terlalu besar.
  • Jangan berinvestasi dalam dana dengan aset menyusut. Ketika kami mengatakan "aset menyusut" yang kami maksud adalah instrumen dengan pengembalian negatif. Dengan kata sederhana, dana tersebut merugi atau berkinerja buruk.
  • Berhati-hatilah dengan reksa dana yang memiliki kepemilikan besar dalam bentuk tunai. Umumnya, dana memang harus menyimpan sejumlah kecil uang tunai sebagai cadangan. Namun, tidak boleh melebihi 15%. Jika tidak, itu pertanda pengelola dana kesulitan menjaga arus kas.

Kesimpulan

Reksa dana cenderung tumbuh dari waktu ke waktu. Terkadang, ini mengarah pada kinerja yang buruk atau salah langkah investasi. Jadi, investor harus memilih reksa dana terbaik untuk berinvestasi secara menyeluruh. Mereka perlu mempertimbangkan jumlah uang tunai yang dipesan, gaya dan pendekatan trading, serta pilihan aset yang ditargetkan.

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai berisi nasihat investasi, rekomendasi investasi, tawaran atau ajakan untuk setiap transaksi dalam instrumen keuangan. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus meminta saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan Anda memahami risikonya.